09 Maret 2009

Ketulusan Yang Tiada Bertepi

Seorang gadis kecil dengan setengah berlari mengejar temannya yang sudah berjalan mendahuluinya beberapa meter di depannya. Dia berusaha untuk berteriak memanggil nama temannya dan bermaksud meminta temannya itu untuk berhenti. Tetapi temannya itu tetap saja berlalu seolah tanpa pedulikan si gadis kecil itu yang terus mengejar. Si gadis kecil itu berfikir bagaimana cara menghentikan langkah si temannya tadi. Akhirnya timbul ide dalam benaknya dengan cara menceburkan diri kekolam untuk mencari jalan pintas.
Memang jalan yang dilalui temannya tadi memerlukan waktu beberapa jam untuk sampai keperbatasan jalan menuju kampung Seribu dan itu pun harus melewati dua bukit didepan sana. Tetapi dengan cara seperti yang dilakukan si gadis kecil agak lebih effisien karena bisa dikatakan potong kompas. Cukup beberpa menit aja untuk sampai ke perbatasan kampung Seratus. Tanpa pikir panjang lagi si gadis kecil itu pun menceburkan diri ke kolam.
Walaupun si gadis mempunyai keahlian berenang dia lupa pesan ibunya yang sudah memintanya untuk tidak melakukan hal-hal bodoh dalam hidupnya.. Entah apa yang terbersit dalam pikiran si gadis kecil untuk melakukan hal bodoh tersebut.
Betul saja ketika si gadis kecil itu tiba di tengah kolam tiba-tiba kakinya kram dan dirasakannya ada benda asing besar terantuk dikakinya. Bentunya seperti batu panjang dan kasar.Tanpa pikir panjang dia segera keluarkan tenaga sekuat mungkin untuk sampai ditepi kolam. Dia pun segera menyelamatkan diri dari benda asing tadi yang seolah-olah menyerupai monster. Karena kegigihannya si gadis kecil itu dapat menyelamatkan diri.
Dengan agak berlari dia naik kedataran yang agak tinggi.. Setelah sampai dilihatnya pemandangan kolam. Betapa gusarnya si gadis, wajahnya memucat, tubuhnya menggigil karena dia melihat benda asing itu tak lain adalah buaya besar yang hidup dikolam itu.
Dalam kondisi tersebut temannya tadi datang menolong si gadis itu. Dan dilakukan usaha untuk mebuat si gadis merasa tenang. Setelah beberapa saat barulah si gadis menceritakan kejadian yang dialami barusan hingga tujuannya menyusul temannya tadi. Spontan temannya tadi memeluk si gadis kecil dengan segumpal perasaan bersalah menyelinap hatinya.
Hanya sekedar sepotong roti tawar yang lupa dia bawa temannya berjuang mempertaruhkan hidupnya. Setelah ditanya kenapa tidak dimakan saja roti itu? Jawabnya singkat dan jujur, si gadis takut temannya jatuh sakit karena belum perutnya belum diisi makanan.
Sebuah perjuangan yang besar demi sesuatu yang tak nyata atau kecil. Akhirnya berkat ketulusan si gadis kecil bukan hanya dia sudah menyelamatkan jiwa orang lain tetapi berhasil mengajak temannya tadi untuk tinggal bersama keluarga si gadis kecil.
Hikmah yang dapat diambil dari cerita sederhana terbut adalah suatu perjuangan keras walau sekecil apaun pasti akan berbuah kebaikan. Niatkan tulus semata-mata karena Allah SWT. Amin.

1 komentar:

  1. Satu kisah cinta baru-baru ini keluar dari China
    dan langsung menyentuh seisi dunia.
    Kisah ini adalah kisah seorang laki-laki dan
    seorang wanita yang lebih tua, yang melarikan
    diri untuk hidup bersama dan saling mengasihi
    dalam kedamaian selama setengah abad.

    Laki-laki China berusia 70
    tahun yang telah memahat 6000 anak tangga dengan tangannya
    (hand carved) untuk isterinya yang berusia 80
    tahun itu meninggal dunia di dalam goa yang
    selama 50 tahun terakhir menjadi tempat
    tinggalnya.
    50 tahun yang lalu, Liu Guojiang, pemuda 19
    tahun, jatuh cinta pada seorang janda 29 tahun bernama
    Xu Chaoqin .....

    Seperti pada kisah Romeo
    dan Juliet karangan Shakespeare, teman-teman dan kerabat mereka
    mencela hubungan mereka karena perbedaan usia di antara mereka
    dan kenyataan bahwa Xu sudah punya beberapa anak....

    Pada waktu itu tidak bisa
    diterima dan dianggap tidak bermoral bila seorang pemuda
    mencintai wanita yang lebih tua.....Untuk menghindari gossip murahaan
    dan celaan dari lingkungannya, pasangan ini memutuskan untuk
    melarikan diri dan tinggal di sebuah goa di Desa Jiangjin, di
    sebelah selatan Chong Qing.

    Pada mulanya kehidupan mereka
    sangat menyedihkan karena tidak punya apa-apa, tidak ada
    listrik atau pun makanan. Mereka harus makan rumput-rumputan
    dan akar-akaran yang mereka temukan di gunung itu. Dan Liu
    membuat sebuah lampu minyak tanah untuk menerangi hidup mereka.
    Xu selalu merasa bahwa ia telah
    mengikat Liu dan is berulang-kali bertanya,"Apakah kau
    menyesal?" Liu selalu menjawab, "Selama kita rajin,
    kehidupan ini akan menjadi lebih baik".
    Setelah 2 tahun mereka tinggal di
    gunung itu, Liu mulai memahat anak-anak tangga agar isterimya
    dapat turun gunung dengan mudah. Dan ini berlangsung terus
    selama 50 tahun.
    Setengah abad kemudian, di tahun
    2001, sekelompok pengembara (adventurers) melakukan explorasi ke
    hutan itu. Mereka terheran-heran menemukan pasangan usia lanjut
    itu dan juga 6000 anak tangga yang telah dibuat Liu.
    Liu Ming Sheng, satu dari 7 orang
    anak mereka mengatakan, "Orang tuaku sangat saling
    mengasihi, mereka hidup menyendiri selama lebih dari 50 tahun
    dan tak pernah berpisah sehari pun. Selama itu ayah telah
    memahat 6000 anak tangga itu untuk menyukakan hati ibuku, walau
    pun ia tidak terlalu sering turun gunung.

    Pasangan ini hidup dalam damai selama lebih dari 50 tahun.
    Suatu hari Liu yang sudah berusia 72 tahun pingsan ketika
    pulang dari ladangnya. Xu duduk dan berdoa bersama suaminya
    sampai Liu akhirnya meninggal dalam pelukannya. Karena sangat
    mencintai isterinya, genggaman Liu sangat sukar dilepaskan dari
    tangan Xu, isterinya.

    "Kau telah berjanji akan memeliharakanku dan akan terus
    bersamaku sampai akan meninggal, sekarang kau telah
    mendahuluikun, bagaimana akan dapat hidup tanpamu?"
    Selama beberapa hari Xu
    terus-menerus mengulangi kalimat ini sambil meraba peti jenasah
    suaminya dan dengan air mata yang membasahi pipinya.
    Pada tahun 2006
    kisah ini menjadi salah satu dari 10 kisah cinta yang terkenal
    di China, yang dikumpulkan oleh majalah Chinese Women Weekly.
    Pemerintah
    telah memutuskan untuk melestarikan "anak tangga
    cinta" itu, dan tempat kediaman mereka telah dijadikan
    musium agar kisah cinta ini dapat hidup terus.

    Setelah kamu mengirim pesan ini, tekan F6 dan lihat apa yang
    muncul... Sukar dipercaya tapi ini nyata.

    Kirimkan pada sedikitnya 15 orang, dan tekan F6; nama orang
    yang kamu cintai akan muncul..

    BalasHapus