25 Maret 2009

Buat Aku Sesak

Bunda, Lihat senyum anakmu yang kian pudar
Tatap mata ini dalam pandangan yang kian redup
Anakmu lagi berduka
Masa lalu mengikat erat
Masa kini perlahan kikis dan lenyap
Tanpa bahagia, tanpa cinta dan kasih
Seperti debu tertiup angin

Ayah,
Dulu kau inginkan aku mengikat diri pada janji
Seakan dunia terikat sukma,
Tapi yang ada cuma sia-sia.
Tak sesalkan semua itu luluh
Tak ragukan bila segalanya lenyap dan sirna

Biar.....segalanya pucat dan putih
Kembali seperti semula bersih.
Maukah Ayah dan Bunda memelukku ?

Aku bahagia tanpa dia...
Tanpa atribut yang membuat nafasku sesak
Tak ada ragu karena itu pilihanku
Mungkin ini jalanku

Kan kutiti walau penuh liku dan duri
Selama ada sinar surya terangi siang,dan
Bulan terangi malam kan kucoba jalani.

Aku tak peduli teriakan bumi,
Aku juga tak peduli makian alam
Aku tutup mata dan telinga ini rapat-rapat
Agar aku bisa bahagia walau itu cuma mimpi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar